Kamis, 13 September 2018

September 2018

Sudah lama aku tidak menulis..
Terakhir aku baca postingan di blog ku, itu januari 2017.
Hahahaaaa...lama betttttttt yayyyy!!

Btw, aku baru sembuh dari penyakit sinus ku..
Dan well, aku tetep harus melawan sakit ini sendiri..
Ada sih teman, tapiii ya hanya sebatas "menemani", bukan "menemani" seperti yang aku harapkan..hahahaa

Oia, ada banyak ilmu yang aku dapatkan ketika itu, sebagian ilmu tentang penyakitku, sinus dan sebagian lain mengenai hidup.

Kamis, 6 September 2018
Sinus ini kumat, gak bisa ngapa2 in coba...hadehhhhh

Jumat, 7 September 2018
Lumayan, demam turun tapi aku harus beli obat ke apotek, resep nya dari rekan kantor ku. Obat sinus ku : Lapifed (untuk sinus, sejenis rhinos), Mefenamic Acid (penghilang nyeri) dan Cetirizine (untuk radang/painkiller dari dokter aku sebelumnya)

Sabtu, 8 September 2018
Sudah gak demam, pusing sudah sedikit membaik, tapii aku butuh udara segar. Akhirnya aku ikut seseorang kesuatu tempat.

(Oia, aku punya seorang anak didik, laki-laki. Anak ini bandel sekali sebelumnya, sekarang duduk di kelas 2 SD)

Ada satu kejadian, yang membuka mataku, bahwa, aku tidak bisa apa-apa, bukan aku yang merubah dia, bukan aku yang mampu mendidik dia dan bukan pula aku yang menentukan masa depannya, aku manusia tidak bisa berbuat apapun, kita tidak akan pernah mampu merubah apapun kecuali atas kehendakNya, Allah SWT.

Mungkin, tangan dingin ku sedikit berpengaruh atas perubahannya, namun tidak semua.
Mungkin..segala contoh tindak tanduk dan sikap dari baik dan buruk yang aku tunjukkan, bisa menjadi contoh baginya, tapi tidaklah sempurna.
Dan mungkin..segala rasa sabar, amarah, kecewa, bangga, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, memang telah menjadi salah satu pengganti sosok orang tua dalam dirinya, iya itu benar...namun hanya sebagian kecil saja...

Aku bersikeras mampu dan mudah untuk merubah tabiat nya, untuk merubah atitudenya dan merubah pola pikirnya, namun aku lupa...bahwa Sang Penentulah yang berhak melukis kisah anak manusia, bukan aku...yang hanya seseorang yang hina.

Aku bersikeras untuk mencetaknya menjadi sang juara, untuk menjadi sang bintang dalam hidupnya, untuk menjadikannya kebanggaan dalam keluarga, namun aku lupa...bahwa dia adalah manusia, dia bukan kanvas yang bisa aku lukis sesuka hatiku.

Saat itu aku tersadar, bahwa dalam segala ke-perfeksionis-an ku, aku memiliki Allah yang Maha Agung.

Bukan aku yang sanggup menjadikannya memiliki hidup yang sempurna, tapi aku hanya mampu untuk menghantarkan sampai di depan pintu gerbang kehidupannya..saja. Sisanya, hanya Doa dan harapan yang tulus dari orang tua yang akan mampu melukisnya serta menjadikannya seperti apa dia kelak ketika tumbuh dewasa.

Jangan takut terjatuh, jika engkau masih ingat Allah.
Jangan pernah takut untuk bermimpi, tapi takutlah jika kamu tidak mampu untuk bermimpi, karena pada saat itu, mungkin kamu telah mati.

Akhirnya, aku memutuskan..bahwa mungkin saat ini aku dan bocah itu telah sampai di depan pintu gerbang kehidupannya.

Saat nya dia untuk berlari sendiri, mungkin...aku tidak tahu.
Yang jelas, tampak sekali bahwa, aku terlalu jauh menggiringnya, mungkin dia lelah...

Namun, didalam hatiku yang paling dalam, Doa yang tulus dariku akan selalu mengiringinya.

Sedih dan kecewa dalam setiap kegalalan, pasti akan selalu terbayang, namun cinta kasih yang tulus dan jujur tidak akan pernah terbayar oleh apapun.

Minggu 9 September 2018
Hari yang cerah untuk ku buka lembaran baru. Dari mereka yang mungkin tidak "memperhatikan" aku ada.

Senin 10 September 2018
Life is beautiful.
Rasa sakit itu indah jika kau mampu menghargai arti dari "SEHAT".
Rasa kecewa itu indah jika kau mampu melihatnya tidak dari sudut pandangmu, ber-alih-lah ke sisi sebelahmu, untuk melihatnya.
Rasa Bahagia itu nyata, jika kau mampu mengolah sakit hati mu menjadi sebuah ketulusan, yang belum tentu orang lain miliki.


So...
Create what you wanna feel...
Ciptakan apa yang ingin kamu rasakan.
Jika kalian ingin bahagia, jangan buat dirimu terpuruk dalam luka (kecewa).
Jika kalian ingin bahagia, jangan takut untuk melawan keinginan hati (untuk emosi).
Daannn jika kamu ingin bahagia, buatlah orang disebelahmu tertawa, kita akan lihat apa yang akan kalian temukan disitu...ya..disitu, saat kau melihat orang disebelahmu, menghargai keberadaanmu.


Nici 10091815:31
JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar