Alunan musik terdengar jelas disampingku
Suara serak ku mengiringinya disertai deras suara hujan di luaran sana
Mata ku melihat ke arah kalian
Berharap suatu saat aku dapat membeli baju seperti yang kalian pakai
Berharap suatu saat aku dapat membeli makanan bergizi seperti yang kalian bawa sebagai bekal
Berharap suatu saat aku dapat berdiri sendiri yang dihormati banyak orang
…tidak kah kalian menyadari apa yang sedang ku bayangkan?
Bis kota tlah melaju setengah jalan
Lagu ku hampir usai
Ingin segera ku akhiri nyanyian ku disaat…Mata ku melihat ke arah kalian
Tatapan aneh kalian dari ujung rambut hingga ujung kakiku seolah aku tak pantas berdiri disini
Tertidur dengan tenang tanpa memberikan kesempatan padaku untuk memamerkan suara indahku......
seperti yang aku lakukan pada teman-teman sepermainan ku
Taukah kalian…tatapanku kosong
Berharap kalian memberiku sekeping rupiah
Tapi kalian tertidur…
Barharap kalian dapat memberiku pemasukan minimal untuk ku setorkan pada “kakak-kakak”ku
Tapi kalian hanya berkata “maaf..”
Berharap kalian memberiku sedikit mimpi untuk membeli topi agar aku tak lagi kepanasan
Tapi kalian hanya berpaling muka…
Tidakkah kalian mempunyai hati barang sebiji?
Kalian lihat baju lusuhku?
Kalian mencium bau badanku?
Kalian lihat seberapa sehatkah aku?
Aku tidak pernah makan makanan bergizi, susu, telor apalah itu semua
Yang ku makan hanya belas kasih kalian
Aku tak punya daya
Orang tua ku tak semampu orang tua kalian
Papa kalian memakai jas tiap pagi
Ayahku hanya menggenakan kaus seadanya dengan mamanggul keranjang sampah
Mama kalian belanja bulanan di carefour, giant, makro dan hypermart
Sedangkan ibuku hanya tukang cuci keliling
Beraspun belum tentu ada ditiap harinya
Kalian tak mengerti karena kalian hanya memandangku sebelah mata
Selama ini kalian hanya melihatku sebagai anak jalanan yang suka bertengkar
Anak jalanan hina yang suka mabuk
Anak jalanan kampret yang suka melawan orang tua
Annak jalan bodoh yang tidak sekolah
Anak jalanan bau yang tidak pernah mandi
Anak jalanan busuk pengganggu perjalanan orang
Anak jalanan kotor yang tidak higienis
Kalian tau..kalian tlah lupa satu hal
Bahwa aku juga anak manusia
Aku sedang kelaparan
Aku belum bayar buku-buku sekolah
Bapakku penghasilan 10.000 per hari
Mamaku penghasilan 7000 perhari
Adikku tidak pernah minum susu sejak dia dilahirkan
Rumahku bocor
Lantaiku tanah..becek ketika hujan deras melanda ibu kota
Dindingku terawang..dingin ketika malam
Aku tak mempunyai selimut
Apalagi kasur empuk yang nyaman
Aku tak mempunyai kompor gas
Yang kupunya hanya kompor kayu
Aku tak mempunya lemari
Apalagi pakaian bersih yang siap kupakai
Aku tak mempunyai lampu neon 10 watt
Yang kupunya hanya lilin..yang setia menemaniku disaat aku sedang belajar
Aku tak mempunyai kamar mandi
Apalagi sabun mandi untuk membersihkan badanku dari debu jalanan
Aku tak mempunyai telephone genggam yang dapat setiap saat menanyakan kabar ayah ibuku
Apalagi listrik didalam rumah
Aku tak mempunyai sepatu yang dapat melindungi kakiku dijalanan
Yang kupunya hanya sandal jepit yang kubuat dari botol air minum
Aku jarang memakan nasi
Apalagi meminum susu
Dan aku tak seperti kalian….
Masih sanggupkah kalian menyimpan rapat-rapat koin kalian untuk anak-anak sepertiku?
Kami tak berharap 1000 bahkan 500 kami tak meminta
100 rupiahpun, kalian telah membuat kami merasa
Kalian menghargai suara dan jerih payahku…
Setidaknya kalian memberi harapan padaku bahwa “aku tidak sendiri didunia ini”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar