Teruntuk seluruh penjuru malam yang mengagumi bintang,
Ada 2 point yang ingin aku ungkapkan:
Yang pertama,
Yap, aku tidak pernah percaya dengan yang namanya Persahabatan.
Aku lebih suka memiliki TEMAN, dan menyebut nya sebagai Teman.
Kata Persahabatan, itu klise. Siapapun bisa dengan gampang menyebut diri sebagai sahabat.
Kata Teman, memang lebih gampang di sebut kan, dan lebih standart, namun jika yang standart itu
lebih memiliki arti yang bersungguh-sungguh, daripada sahabat yang hanya merupakan kata-kata
pemanis dalam sebuah relationship......aku lebih memilih yang standart.
Jika terdapat 1 pasang sendal jepit dan 1 pasang sepatu mewah.
Maka aku akan lebih memilih sendal jepit, yang tahan panas, hujan, becek, berlumpur
Dari pada 1pasang sepatu mewah, dengan harga jutaan rupiah yang memakainyaaaa...
membutuhkan banyak peraturan. Tidak bisa dipakai dihari hujan, tidak boleh terkena rembesan air,
Tidak bisa ini itu...banyakkkk....
Artinya:
Seorang Teman, dianalogikan sebagai seseorang yang lebih umum, lebih sederhana tanpa tuntutan suatu
apapun, sebutan itu berlaku bagi siapa saja memang, namun hanya aku yang merasakan..apakah
dia termasuk teman yang istimewa atau tidak. Simpel
Seorang Sahabat, dianalogikan sebagai penuntut atau saling menuntut.
Harus ini, harus itu tidak boleh ini tidak boleh itu.....11-12, beda tipis sama peraturan dari pacar.
:-D :-D
Simpel
Dulu memang, aku selalu mencari seorang sahabat.
Dengan asumsi, dia kembali memberikan perhatiannya padaku, seperti yang aku lakukan.
Berharap dia selalu ada di saat aku butuh.
Dan memang mereka ada, ketika aku SMP.
Aku punya 6 sahabat.
Mereka bukan hanya sekedar teman, tapi mereka sahabat buat aku.
Memang banyak tuntutan, dan kami sanggup untuk itu.
That's why I was happy and thanksfull for that moment.
And I miss 'em all.
Kenyataan berkata lain untuk saat ini, setiap aku memilikinya, mereka tidak memilikiku.
Parah nya lagi, aku tidak pernah merasakan seperti apa yang telah aku berikan kepada mereka.
Starting bertahun-tahun lalu, aku lebih suka hanya menjalin hubungan sebatas Teman, no more Friendship.
Dan memang hingga saat ini, seperti itu adanya.
Aku tetap memperhatikan diriku sendiri
Aku tetap memberikan kasih-sayang kepada diriku sendiri
Aku memberikan perlindungan kepada diriku sendiri
dan aku berusaha meyakinkan diri, memberi nasehat
dan membuat aku tegar dan mampu berdiri...sendiri
Salah kah aku ingin merasakan disayang?
Salah kah aku ingin diperhatikan?
Haruskan aku menuntut keberadaan orang tua ku, hanya untuk dapat merasakan
I'm exist.....This is me, please give me an attention for everything I've done
....so poor girl....
Mungkin salah bagi mereka. Mereka pikir, yang bisa melakukan itu hanya pacar.
Makanya ada yang bilang: makanya cari pacar sana.
Hahaaahahaa
Mereka hanya belum mengerti, bahwa perhatian juga bisa didapat hanya dari seorang teman.
Yahhh, aku terima pendapat itu
Lagi-lagi aku yang harus mengerti.
Jika melihat beberapa judul yang aku tulis di blog ini,
Maka hal ini (yang saat ini sedang aku jabar kan) akan berkaitan dengan tahun-tahun lalu.
Kenyataan nya memang aku tidak akan pernah mendapatkan seseorang yang akan mampu memperhatikan
Tidak juga pacar (saat itu), tidak pula teman.
Semua mengharuskan aku menyita perhatianku, semua aku berikan, semua aku sayang
Lebih besar, dari aku menyayangi diriku sendiri, namun nihil.
Aku tipe orang yang senang memberi, aku tidak bisa berhenti berbagi.
Aku suka memberi perhatian terhadap siapapun, berharap mereka baik padaku dan memberikanku
perasaan nyaman, damai dan merasa "ada dan berarti". Kepada Siapapun.
Untuk itu, Teman..punya arti special buat aku, karena aku sangat tidak bisa tanpa teman.
Apapun yang mereka lakukan, I'll give 'em my best.
Try to understand that they didn't stay on my position
Try to understand thay they have their own happiness
Tapi, ada beberapa teman yang menurut aku, mereka istimewa.
Then, the problem is that I care way too much about people who don't give a shit about me.
That way, So painfull.
But I have to realize that they are is not for me. They have their own world, not mine.
They have their own stuff, Not me.
I should take care of my self
And I wouldn't tell you anything about my damn loneliness
Be happy for being my friend
Because I've been learning to make me clam up.
:-)
Yang kedua,
Yap, aku tidak pernah percaya akan adanya Cinta Sejati (selain cinta terhadap Tuhan dan orang tua)
Pada kenyataan nya, menurut ku, cinta itu sakit.
Love is Painfull.
Mungkin bagi orang lain yang memiliki, itu ada bagi mereka. Dan aku menerima hal itu.
Tapi untuk-ku..There is no True Love.
Karena apa?
Aku jelaskan sedikit.
Cinta - Sejati
2 gabungan suku kata yang memiliki arti Cinta yang murni, Cinta yang suci,
Cinta yang benar-benar cinta, Cinta yang macam-macam tergantung bagaimana mendeskripsikannya.
Aku ambil satu makna dari cinta sejati, yaitu: Cinta yang Tulus.
Setuju?
There is no Cinta yang tulus.
Cinta...
Hubungan 2 orang yang saling berkaitan, dimana mereka saling membutuhkan.
Saling.
Jika salah satu tidak membutuhkan, mustahil tidak menimbulkan luka.
Tulus...
Arti nya memberi tanpa mengharapkan balasan.
Adakah yang benar-benar seperti itu?
Sedangkan definisi Cinta tadi sudah clear dengan: 2 orang yang SALING membutuhkan,
Jika tidak, maka salah satu akan TERLUKA.
Berarti tidak ada yang benar-benar tulus, dan itu hanya ungkapan belaka
atas kekecewaan dan atas kesakit hatian seseorang yang cinta nya tak berbalas.
They said: I give you my true love even you with someone else, it's so damn hurt but..I will wait for you.
It's Hurt. Terluka, artinya seseorang ini begitu mengharapkan balasan dari seseorang yang ia cintai.
So, arti nya dia tidak tulus.
Penjabaran sederhana, apa ada nya dan itu yang ada di pikiran ku.
Mungkin terlihat kekanak-kanakan....tapi aku pasti kan, itu benar.
:-)
Setiap orang memiliki pendapat nya masing-masing.
Just give me a minute I'll give you an hours
Just give me an hours I'll give you a day
And If you give me a year , then I'll give you my whole live
Sesimpel itu, jika kamu mencari tau tentang aku.
NICI
Love isn't for considered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar