Rabu, 28 Januari 2015

Dear Mom & Dad and my Beloved Friend

Seorang anak pernah mengomentari ayahnya seperti ini, "Ayahku memang tidak sempurna, tapi aku juga tidak sempurna. Kalau main basket, tembakannya yang bergaya khas itu jarang sekali membuat bolanya masuk. Tetapi yang penting ia main basket bersamaku. Banyak anak-anak lain yang tidak pernah main basket bersama ayahnya."
Fenomena "keluarga tanpa ayah" menjadi suatu pemandangan umum di keluarga modern, bahkan kadang "tanpa ayah dan ibu", keluarga yang anak-anaknya menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya bersama baby sitter atau pembantu. Padahal riset para ahli telah membuktikan, jika tidak ada pemimpin dalam keluarga, maka anak-anaknya cenderung akan:
• 5 kali lebih mungkin bunuh diri
• 32 kali lebih mungkin minggat dari rumah
• 20 kali lebih mungkin menderita kelainan perilaku (homo, waria, antisosial)
• 14 kali lebih mungkin melakukan tindakan pemerkosaan (aktif lebih dini secara seksual dan yang wanita lebih mungkin terjerat seks bebas)
• 9 kali lebih mungkin putus sekolah dan hidup dalam kemiskinan
• 10 kali lebih mungkin terjerat narkoba atau obat-obatan
• 10 kali lebih mungkin dipenjara (70% anak yang dipenjara adalah anak yang ayahnya absen)
• 9 kali lebih mungkin mengalami gangguan kejiwaan.
Bukan tanpa alasan mengapa Tuhan menciptakan bentuk keluarga dengan ayah dan ibu. Anak-anak membutuhkan kedua orang tuanya untuk bisa berkembang dengan baik.
Akan tetapi sejarah masih terus berulang, fakta bahwa tidak hadirnya dan tidak berfungsinya orang tua dalam keluarga masih terus bergulir di seputar kita. Saya kira kini saatnya para orang tua untuk lebih banyak hadir dan kembali kepada keluarga. Dengarlah suara lirih anak-anak yang berkata, "Papa (atau mama)... pulanglah ke rumah..."
Anak-anak membutuhkan kedua orang tuanya untuk bisa berkembang dengan baik.

-aku lupa dapet info di atas dari mana, yang pasti
artikel tersebut sudah lama di draft email aku, sejak
29 April 2013, yang belum sempat aku post-


Aku tidak pernah menyalahkan keadaan
Keadaan yang menjadikan ku dewasa
Keadaan yang menjadikanku sebagai manusia berguna
Walau dalam diriku masih tersimpan sejuta
dosa, masih tersimpan beribu-ribu hal memalukan
dan beratus-ratus perasaan yang sepatut nya untuk
ditiadakan.

Inilah aku yang menjadi apa ada nya
Dengan segala upaya, aku menjadi manusia utuh apa ada nya
Jangan pertanyakan siapa aku sebenarnya
Akupun tak pernah sanggup untuk mengungkapkannya
Cukup ketahui dan pahami SIAPA AKU sebenarnya
Dan aku tak pernah tau, manusia seperti apa sebenarnya
Diriku ini....

Aku tidak pernah menyalahkan keadaan
Akupun tidak pernah menyalahkan mu teman
Yang kau perlu tau
Siapakah diri ini
Apa aku ini
Agar kau tak menyesal atas apa yang t'lah kau abaikan
Bukan yang sempurna diriku ini
Bukan pula penuh cinta
Aku hanya manusia
yang mengharapkan penerimaan
dari semua sisi
dari segala pintu kemungkinan

Aku hanya mengharapkan itu
Bawa diriku ada
Tunjukkan diriku ada
Pastikan aku ada

Aku hanya mengharapkan penerimaan
dari semua

Apakah itu yang kau sebut dengan
Egois
Keras...??

Aku melihat pengabaian di matamu

NICI
I'm almost DONE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar