Kamis, 22 Juli 2010

Aku dan Pahitku


Aku dan kenyataan
Maka pada malam itu aku pun sendiri
Hanya menunggu mereka memangsa ku
Ratapan ku..hanya di dengar oleh serpihan ranting
Hembusan angin..dingin..menusuk mencekam leherku dalam kepekatan malam
Tubuhku yang mulai membeku
Jiwaku yang mulai terpasung
Hatiku pilu..hendak kemanakah diriku
Kakiku terkulai lemas
Kerongkonganku kering
Aku takut….aku takut…
Kekayaan batinku tak ada lagi
Teladanku pun pergi
Cahaya mentari tak Nampak padaku
Mengapa dimalam ini..
Mengapa aq terjebak di atas tanah merekah
Kering kerontang bekas kemarau panjang kemarin
Tubuhku kisut…nampaknya hanya tulang belulang berbalut kulit
Mataku sayu seakan memohon agar aq dapat membuka mata hingga esok pagi
Rambutku kusam..semutpun mulai suka padanya
Aku takut…aku takut…
Tak ada teman ku lagi
Menahan derita sendiri
Bukannya mereka tak perduli
Namun aq yang selalu ingkari hati
Karena ku tak ingin lagi disakiti
Aku takut…aku takut…
Aku takut aq pergi begitu saja
Tanpa pengharapan indah yang selalu terbayang diwaktu muda
Aq takut aq pergi berderai air mata
Tanpa balasan kasih yang selalu menghiasi cerita masa kecil ku
Aq takut aq pergi tanpa perhitungan
Hanya sebatas mimpi dan angan yang memberi omomg kosong tak bersyarat
….aq sebenarnya takut…akan kenyataan dihadapanku yang tak lama akan segera terjadi….
_Dalam keramaiannya, aku yang merasa sendiri_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar