Kamis, 22 Juli 2010

Sang Pendatang Baru


Semuanya akan segera berakhir, kala aku mengejar senja
Segalanya akan berubah, kala aku bertemu mentari
Apa yang mampu aku lakukan sekarang, aku terjebak dalam kompilasi scenario-skenario dunia

Balutan pisau mengancamku dengan indah
Rimbunan rumput liar berusaha bebaskan aku dari jeratan ini
Mencerca dalam kehangatan

Tumpuan hidup seakan berpindah tangan
Pendatang baru yang jadi harapan, Pendatang baru yang jadi kehormatan
Dan Pendatang baru yang berharap datang dengan senyumnya

Aku igin teriak….aku ingin lepaskan semua
Aku tak mampu bebaskan nuraniku
Aku terkungkung dalam sebuah kenyataan rumit
Menghujam bebas, mencabik setiap akar jiwa sosialisku

Terpaksa tersenyum
Terpaksa menerima

Pendatang baru bagai seorang pecundang
Lihat disana…masih banyak lubang-lubang dari jejak birokrat
Yang harus dipercantik, dibalut dengan kelicikan yang harmonis
Bekas dari sisa-sisa kerajaan penguasa otoriter

Dan Sekarang…lubang itu menganga
Siapa yang harus mempercantik??!
Siapa yang wajib memperindah..?

Akulah…si pendatang baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar