Ya..aku
Aku akan berkisah tentang aku sepenuhnya
Apa yang sedang aku lakukan
Apa yang ada disekelilingku
dan apa yang sedang kurasakan
Ini bukan puisi, apalagi cerita pendek
Ini bukan tentang dia ataupun mereka
Ini hanya ketikan tak bermutu
Dari seseorang yang bahkan bukan si kutu buku
Percayalah, akupun tak tahu menyebut
nya sebagai apa..
atau mungkin hanya curahan hati semata
yahh....sebut saja demikian.
Sekiranya ada kalimat yang pantas
Tak harus terkenal ataupun tenar
Yang membuat ketikan ini sedikit berkelas
dengan kisah yang tulus dan jujur walau tampak datar
Aku ingin memulai dengan..
Hatiku.
Hati ini mungkin selalu siap untuk menyayangi,
tapi aku tidak percaya, toh dia selalu lemah
Tak berkutik ketika terkulai
Yang aku percaya, hati ini tak pernah mengingkari
apa yang sedang dirasakannya..
•••••
Saat itu, saat aku pernah terjatuh.
Seburuk-buruknya keadaanku dimana aku
merasakan sakit untuk yang ke dua kali nya
setelah aku sepenuhnya menyayangi
Hahaahaaa
aku tertawa bukan pura-pura
Ini jujur aku mengetik nya dengan tersenyum
dengan anganku yang kembali dimasa itu
dan dengan suara di dalam hati ku yang..
memang tertawa
bola mataku yang bergerak memutar,
berusaha untuk mengingat
betapa bodoh nya aku saat itu
Seperti yang banyak terjadi,
kisah manusia di muka bumi
entah sinetron ataupun realita
fakta bahwa naluri manusia adalah untuk
mencintai dan menyakiti
telah aku buktikan
Aku tidak pernah menyalahkan siapapun
Mencintai, menyayangi adalah hal yang
tak pernah bisa dipaksakan
Melakukannya tidaklah salah
Melakukannya bukan suatu kekejaman
Namun, apabila aku menarik-narik fakta
dan aku menginginkan jawaban
siapa yang pantas untuk disalahkan..
maka...
Satu-satu nya yang pantas untuk disalahkan adalah
Aku.
Aku lah yang bersalah..
Aku salah bukan karena aku berani jatuh cinta
atau karena aku berani jatuh cinta padanya
atau karena aku telah memberikan seluruh
hati, jiwa dan ragaku pada nya
Bukan...bukan itu semua...
Namun,
Aku mengaku bersalah karena aku tidak berani
mengambil resiko dari keberanianku mencintai nya.
Berani jatuh hati "padanya"
seharusnya merupakan resiko besar bagiku
namun aku bergeming
Pura-pura lupa kalau itu hanyalah semu
tak bermasa depan
Aku hidup dalam mimpi.
•••••
Aku jatuh..terluka parah
Hatiku hancur tak berbentuk
Tubuh ini serasa tak bertulang
Mata seperti buta
Telingaku tiba-tiba tuli
Raga ini hancur lebur
Tanganpun tak mampu menggenggam lagi
Yaaaa...dunia ku bagaikan kiamat sejenak.
Telah kuterima, resiko besar itu
ya aku menerima sakit dari keberanianku
jatuh hati padanya
Sekali lagi aku hidup dalam mimpi
namun kali ini mimpi buruk.
•••••
Aku berlomba dengan waktu
mencari siapa yang terkuat
siapa yang paling gagah
siapa yang mampu berdiri paling akhir
Apakah aku, waktu atau kehancuranku..
Seperempat perjalanan terasa berat bagiku
banyak jalan terjal berbatu
tak jarang ada jurang tiba-tiba yang memaksaku
untuk terpeleset jatuh ke dalam nya
sering pula keheningan malam, dingin
menusuk tulangku
Setengah perjalananku
Aku sudah mulai terbiasa
uhmm...atau lebih tepat nya "membiasakan diri"
dengan kegelapan malam
dengan batu-batu tajam
dengan kelokan berliku ditiap sisi-sisi tebing
dengan bisikan-bisikan aneh yang kadang mengusikku
Sepertinya gugusan pelangi mulai menggodaku
Sayup-sayup terpaan angin mulai
membelaiku
Hangatnya sentuhan mentari mulai
menyapaku
Benar, Kini aku mulai terbiasa
•••••
Kalian mungkin tak paham yang aku ketik ini
yahh karena seharusnya cuma aku yang memahami
apa yang terjadi
Mungkin secara tersirat, kalian mengerti
Namun secara mendalam, kalian tidak memahami siapa aku sesungguhnya
Heheee
Karena aku sedang berusaha,
Dipenghujung waktu, yang mampu
berdiri paling akhir, adalah AKU
Aku tidak membutuhkan pemahaman
Namun, hanya beri aku kesempatan
maka akan kugunakan kesempatan itu
sebagai jalan menuju kesuksesanku
Kesuksesan ku untuk mampu melalui
jalan terjal itu bukan sebuah pilihan
Tapi itu mutlak.
Harga mati untuk sebuah ketetapan hati.
•••••
Percayalah, hati ini tidak pernah salah
Hati ini jujur apa adanya
dan hati ini akan selamanya menyayangi
Dan aku berdiri saat ini,
Dengan hati yang baru
Yang berhasil lepas dari jeruji yang melemahkan
Bukan untuk membenci
Namun, berusaha untuk mengerti
Bahwa jatuh hati tidak selamanya untuk bermain angan, terbuai dalam mimpi
Kadang aku menerima pahit hanya untuk
belajar bersyukur ketika aku menerima manis nya
Dan aku pastikan,
Hati ini akan selalu menjalankan kodratnya
untuk mencintai dan menyayangi
Walau tidak ditempat yang sama
dan pada saat yang sama
Nici
Tidak ada komentar:
Posting Komentar