Rabu, 02 September 2015

Kasih tak sampai

Dear rembulan terang yang menemani setiap kayuhan pedal sepeda ku malam ini,

Aku hendak mengungkapkan rasa
Yang t'lah dalam terpendam
Jauh...menjauhi dasar dari lubuk hati

Yahh....dia yang bisa memanjakanku
ternyata, melihatku tak lebih hanya sekedar teman biasa

Bias....pandangan serta pikiran ini terpendar
mengikuti kemanapun arah cahaya malam menemukan titik tuju nya

Dia yang terbiasa memeluk manis,
mendekap erat, tak jarang bercanda
dengan berbicara dalam jarak wajah yang...

.....begitu dekat......

percayalah...
-hingga ku merasa sulit untuk sekedar bernafas-

Ternyata, dia melihatku tak lebih dari seorang...

sahabat terbaik - bagi nya
penghibur yang handal - bagi nya
sesosok yang romantis - namun bukan untuk dirinya
mampu untuk menyayangi - namun bukan
untuk dirinya
open mind - bagi semua

dan dirinya tak sedikit pun terpikirkan
apa yang aku lakukan, semua itu untuk nya.



Kosong, aku tak pernah tau apa yang
harus ku lakukan tiap episode ini,
ku main kan

Rapuh, benteng kuat yang ku tanam
di kedua pelupuk mata ini....
tiba-tiba melebur

Yahh.....entah mengapa aku tak sanggup
menahan lagi, air mata ini perlahan menetes..

Aku tidak paham, ternyata perasaan ini
begitu dalam..
Aku seakan baru menyadari nya

Bahwa selama ini, aku mencoba untuk
selalu menganggap biasa..setiap:

Pandangan nya
Pelukan nya
Ucapan sayang nya
Ungkapan-ungkapan manis nya
Genggaman tangan nya
Keinginan nya untuk selalu dimanja
...diperhatikan...
...dibelai...
...disayang...

Hal-hal kecil yang selalu tak pernah bisa
ku tolak..

Namun ternyata itu berkesan istimewa
untuk jiwa yang jauh di bawah
alam sadar ku...

Aku tak pernah menyadari, bahwa aku teramat menyayanginya

Akupun tak pernah tau, kapan aku
mulai menyimpan tiap keistimewaannya
dalam ingatanku


Dimalam ini,
satu yang pasti....
Dirinya bukan untuk ku


Selamat tinggal mawar putih.
Kau tidak seharusnya dimiliki dia!!



Nici
Adventure Found